Desa Jembangan, yang berada di wilayah Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, merupakan sebuah desa yang telah berhasil mengubah potensi geografisnya menjadi daya tarik wisata unggulan. Dikenal luas sebagai lokasi Waduk Pejengkolan, desa ini menjadi destinasi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Keberhasilan Jembangan sebagai desa wisata tidak lepas dari inovasi dan pengelolaan yang baik, yang berhasil memadukan keindahan alam dengan fasilitas rekreasi modern. Hal ini menjadikan Jembangan sebagai salah satu contoh nyata pengembangan desa berbasis pariwisata yang berkelanjutan di Kebumen.

Waduk Pejengkolan: Magnet Utama Pariwisata

Daya tarik utama Desa Jembangan ialah keberadaan Waduk Pejengkolan yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber irigasi, melainkan juga sebagai pusat rekreasi. Waduk ini menawarkan berbagai wahana dan aktivitas air yang menarik. Pengunjung dapat menikmati perahu bebek, perahu kayuh dan wahana-wahana lainnya yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pemandangan waduk yang dikelilingi perbukitan hijau menciptakan suasana yang tenang dan menawan, sangat cocok untuk wisata keluarga dan relaksasi.Selain wahana air, area sekitar waduk juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti area piknik, spot foto menarik, dan warung-warung makan yang menyajikan kuliner khas lokal. Keberadaan fasilitas ini menunjukkan komitmen desa untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung, sekaligus membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat.

Potensi Pertanian dan Ekonomi Lokal

Meskipun terkenal sebagai desa wisata, sektor pertanian tetap menjadi pilar penting bagi ekonomi Desa Jembangan. Lahan di desa ini sangat subur, dengan komoditas utama berupa padi dan jagung. Keberadaan Waduk Pejengkolan sangat vital bagi sektor pertanian, yang memastikan ketersediaan air untuk mengairi sawah sepanjang tahun, sehingga hasil panen tetap melimpah.Pembangunan sektor pariwisata juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Banyak masyarakat yang beralih profesi menjadi pedagang, pengelola wahana, atau penyedia jasa penginapan, menciptakan diversifikasi mata pencarian. Sinergi antara pariwisata dan pertanian ini menunjukkan bahwa kedua sektor dapat saling mendukung, menciptakan ekonomi yang lebih kuat dan tahan banting.

Kondisi Geografis dan Demografi yang Mendukung Perkembangan

Secara administratif, Desa Jembangan berbatasan dengan beberapa desa dan kecamatan. Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

• Sebelah Utara: Desa Jatijajar dan Desa Jatipurus

• Sebelah Timur: Desa Lerepkebumen

• Sebelah Selatan: Desa Bonjok

• Sebelah Barat: Desa Tegalrejo

Desa Jembangan memiliki luas wilayah sekitar 185 hektar. Berdasarkan data profil desa terbaru, jumlah penduduknya sekitar 1.250 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 6,75 jiwa per hektar. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Komunitas di desa ini sangat solid dan aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk gotong royong dan acara-acara adat.

Pengembangan dan Visi Masa Depan

Pemerintah dan masyarakat Desa Jembangan memiliki visi untuk terus mengembangkan potensi pariwisata. Rencana ke depan ialah menambah variasi wahana dan meningkatkan kualitas pelayanan. Selain itu, pengembangan agrowisata juga menjadi fokus, di mana wisatawan dapat belajar tentang proses pertanian tradisional dan menikmati keindahan alam pedesaan.Tantangan yang dihadapi ialah menjaga kelestarian lingkungan waduk dan area sekitarnya dari dampak negatif pariwisata. Pemerintah desa bersama masyarakat berkomitmen untuk menerapkan praktik pariwisata yang ramah lingkungan, memastikan bahwa keindahan alam Jembangan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan kolaborasi yang kuat dan visi yang jelas, Desa Jembangan berpeluang besar untuk menjadi destinasi wisata favorit yang memberikan manfaat nyata bagi seluruh warganya.